Ada banyak sekali sumber permodalan/pembiayaan/pendanaan bagi sebuah perusahaan, salah satunya adalah modal dengan saham! Opsi permodalan ini cukup populer dan kerap dilakukan oleh perusahaan berbentuk PT Tbk /bentuk usaha lainnya yang sudah meluncurkan sahamnya di bursa efek.
Lalu, apa itu permodalan dengan opsi saham? Simak pembahasan lebih lanjutnya pada ulasan di bawah ini!
Pengertian Saham
Sederhananya, saham dapat diartikan sebagai surat bukti yang menunjukkan kepemilikan seseorang atas sebuah perusahaan. Kepemilikan saham menjadi bukti bahwa orang tersebut memiliki sebagian hak atas aset perusahaan. Harga saham biasanya dibanderol per lembar. Semakin besar proporsi kepemilikannya, maka hak pemilik saham atas aset perusahaan juga akan semakin besar.
Contoh: PT ABC menerbitkan 100.000 lembar saham dengan nominal Rp5.000,00 per lembarnya, total perolehan modal dengan saham yang diterbitkan oleh PT ABC adalah Rp500.000.000,00
Jika seseorang membeli 20.000 lembar saham dengan nilai Rp100.000.000,00 maka orang tersebut memiliki sekitar 20% kepemilikan modal dan aset di perusahaan. Selain menjadi bukti hak kepemilikan, pemilik saham dengan jumlah terbesar (mayoritas) juga mendapatkan hak khusus untuk mengendalikan perusahaan.
Wujud dari saham sendiri biasanya berupa lembaran-lembaran kertas yang mencantumkan nama pemilik yang sah sesuai dengan persentase kepemilikan modalnya. Para pemegang saham ini akan mendapatkan pembagian keuntungan berupa deviden dan berhak hadir dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS).
Pengertian Modal dengan Saham
Modal merupakan selisih antara total aktiva dan total hutang yang dimiliki oleh perusahaan. Modal ini dapat diperoleh melalui setoran pemilik, saham, dan lain sebagainya. Modal saham sendiri merupakan sebuah istilah yang berkaitan dengan kepemilikan sebuah perusahaan yang berbentuk PT.
PT adalah badan usaha yang menggunakan konsep entity theory dimana perusahaan dipandang sebagai sebuah kesatuan yang berdiri sendiri dan terpisah dari pemiliknya. Modal PT diperoleh dengan menerbitkan dan menjual saham miliknya.
Mengenai jumlah dan nominal saham yang diterbitkan & dijual pun biasanya sudah ditetapkan dalam Akta Pendirian dan Strategi Anggaran Dasar Perusahaan. Untuk mengawasi sistem manajemen, perusahaan akan membentuk Dewan Komisaris. Pembentukan ini biasanya dilakukan ketika ada Rapat Umum Pemegang Saham.
Mengapa Perusahaan Menerbitkan Saham?
Ada banyak sekali opsi pendanaan yang dapat dipilih oleh sebuah perusahaan. Lalu, mengapa perusahaan memilih untuk menerbitkan saham?
Penerbitan saham ini merupakan salah satu strategi efektif untuk mendapatkan dana/modal untuk pengembangan bisnis dalam jangka panjang. Saham yang diterbitkan oleh suatu perusahaan dapat dibeli (baik oleh perorangan, badan, atau perusahaan lain) di Bursa Efek. Harga saham ini fluktuatif, alias dapat berubah-ubah sesuai dengan situasi ekonomi dan kondisi perusahaan tersebut. Anda pun juga dapat membeli saham dari perusahaan tertentu di pasar modal.
Berikut ini ada beberapa alasan mengapa perusahaan mendapatkan modal dengan saham beserta dengan beberapa keuntungannya:
Meningkatkan Jumlah Modal Perusahaan
Modal perusahaan dapat diperoleh dari setoran pemilik/pendiri perusahaan. Namun, apabila dana dari pemilik masih kurang dan tidak cukup untuk menjalankan bisnis. Maka, perusahaan memerlukan tambahan dana. Cara paling efektif untuk menambah permodalan ini adalah dengan menerbitkan saham. Saham mampu meningkatkan modal perusahaan secara drastis.
Tercatat Sebagai Ekuitas
Berbeda dari Obligasi yang akan dicatat sebagai Hutang (Kewajiban) di neraca dan laporan keuangan lainnya. Modal dari Saham akan dicatat di sisi Ekuitas, artinya penerbitan saham akan menambah sisi passiva (modal) dari sebuah perusahaan. Seperti yang kita semua ketahui, sisi aktiva (Harta) dan Pasiva (Modal & Hutang) perusahaan harus tetap balance. Sebab itulah, penting sekali bagi sebuah perusahaan untuk menjaga rasio aktiva dan passivanya.
Jangka Waktu Panjang
Berbeda dengan pendanaan dengan hutang (seperti obligasi & utang bank), modal dengan saham memiliki jangka waktu yang panjang atau bahkan tidak memiliki batas waktu. Selama investor tersebut masih menanamkan sahamnya di perusahaan, maka modal tersebut akan tetap tercatat.
Beda dengan opsi pendanaan dengan hutang atau obligasi yang jangka waktunya terbatas. Dimana perusahaan harus mengembalikan & melunasi semua dana yang dipinjamnya dalam kurun waktu tertentu, sesuai perjanjian.
Tidak Perlu Membayar Bunga, Denda, atau Angsuran Bulanan
Ketika menggunakan opsi pendanaan dari pinjaman bank atau obligasi, perusahaan harus membayar angsurannya dalam kurun waktu tertentu. Tiap bulannya, perusahaan juga akan dikenai biaya bunga yang jumlahnya tidak sedikit. Belum lagi masih ada denda yang harus dibayar perusahaan ketika gagal melakukan pembayaran tepat waktu.
Komponen-komponen biaya seperti bunga dan denda tentu saja akan menambah pengeluaran perusahaan. Semakin besar pengeluarannya, maka keuntungan perusahaan juga akan semakin kecil. Dengan modal saham, perusahaan tidak perlu membayar bunga, denda, atau cicilan bulanan. Sebagai gantinya, perusahaan harus membayarkan dividen kepada para pemegang saham secara rutin.
Dividen sendiri sifatnya lebih fleksibel karena jumlahnya disesuaikan dengan tingkat keuntungan yang didapatkan oleh perusahaan.
Meningkatkan Image Perusahaan di Mata Publik
Modal dengan saham ternyata juga mampu meningkatkan image perusahaan di mata publik. Perusahaan yang menerbitkan sahamnya di Bursa Efek sering dianggap sebagai perusahaan besar yang menjanjikan. Perusahaan-perusahaan tersebut pun juga telah memenuhi standar kualifikasi dan seluruh persyaratan ketat yang ada.
Perusahaan yang tercatat di Bursa Saham juga diwajibkan untuk:
- Lebih terbuka seputar tata kelola dan kebijakan perusahaan.
- Rutin menulis laporan keuangan, siaran pers, paparan publik, dan laporan tahunan guna memudahkan investor mengambil keputusan.
Hal-hal diatas akan membuat perdagangan yang dilakukan di Bursa Efek lebih transparan dan likuid.
Dapat Digunakan untuk Membiayai Operasional atau Melakukan Ekspansi
Dana yang didapatkan dari hasil penerbitan saham dapat digunakan untuk membiayai operasional dan ekspansi perusahaan seperti: membangun fasilitas produksi yang baru, melakukan akuisisi, menyediakan akses ke berbagai sarana & prasarana penunjang kerja, hingga mengembangkan saluran distribusi.
Nah, itulah beberapa alasan umum mengapa sebuah perusahaan menerbitkan saham untuk mendapatkan tambahan modal.
Kesimpulan
Secara umum, ada 2 cara yang kerap dilakukan oleh perusahaan untuk mengumpulkan dana. Pertama adalah menerbitkan obligasi (surat utang) dan menerbitkan saham. Penerbitan saham akan mengurangi leverage suatu perusahaan, perusahaan penerbit juga akan mencatat tambahan modal ini di sisi ekuitas.
Melalui penerbitan saham, para pemegang saham pun akan memiliki hak atas aset perusahaan sesuai dengan persentase saham yang dimiliki. Investor yang yang membeli saham pun biasanya tertarik pada apresiasi modal dan pendapatan dividen. Investor jenis ini biasanya lebih fokus ke pertumbuhan dan pengembangan perusahaan dalam jangka panjang.
Semoga informasi diatas bermanfaat ya!
Apakah Anda saat ini saat ini butuh dana tambahan untuk memperluas lini bisnis Anda? Atau Anda ingin mencari perusahaan yang membutuhkan modal? Danamart lah solusinya!
Danamart merupakan penyedia layanan urun dana berbasis ESG pertama di Indonesia yang mempertemukan Pemilik Usaha (UMKM/Startup) dan Pemilik Modal (Investor), sekaligus didukung oleh edukasi inklusif dari Danamart Academy.
Referensi
https://www.cimbniaga.co.id/id/inspirasi/perencanaan/harga-saham
https://law.uii.ac.id/wp-content/uploads/2013/09/ISI%20KOmplet-2_hal%2078.pdf