Fintech Berperan Menjadi Penetrasi Dan Inklusi Ekonomi

Menurunkan kesenjangan sosial dan ekonomi sebenarnya bisa diakali melalui digital ekonomi, baik yang dilakukan oleh industri fintech maupun perbankan konvensional. Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Bappenas Bambang P Brodjonegoro menyebut, hanya 10% dari seluruh penduduk di desa yang memiliki akses kepada keuangan. Bandingkan dengan penetrasi ponsel. Hingga 2016 saja, jumlah penduduk di desa yang punya ponsel—baik pintar maupun nonpintar—sudah mencapai

Arah Fintech Indonesia

Di tengah melejitnya kinerja Ant, fintech asal Tiongkok, Indonesia masih belum mampu menentukan kiblatnya dalam industri ini. Founding Director Asosiasi Fintech Indonesia Ajisatria Suleiman menilai teknologi finansial di Indonesia masih meraba-raba arah kiblatnya, antara AS atau Tiongkok. “Di AS banyak fintech besar tapi terdistribusi, sementara di Tiongkok ada dua super platform, Alipay dan WeChat Pay,” ucap Aji. Indonesia sebenarnya tak perlu berkiblat, sambung Aji. Sebab, Indonesia memiliki karakteristik

Industri Fintech Sukses Pikat Investor Besar

Perusahaan keuangan berbasis teknologi (financial technology/fintech) global berhasil mencatatkan kinerja cemerlang sepanjang 2018. Riset yang dirilis CB Insights, perusahaan penyedia data asal Amerika Serikat (AS), menunjukkan adanya lonjakan nilai investasi pada fintech global hingga 120 persen pada tahun 2018. Kenaikan ini ditopang oleh 52 mega-rounds atau investasi di atas $100 juta AS yang totalnya mencapai $24,88 miliar (sekitar Rp348,23 triliun). Pada periode waktu yang dimaksud, jumlah

Nilai Investasi ke Fintech Indonesia

Indonesia merupakan negara dengan perekonomian terbesar di kawasan Asia Tenggara. Dengan jumlah penduduk diperkirakan mencapai 265 juta jiwa pada 2018. Dari jumlah tersebut, mayoritas berusia di bawah 35 tahun dengan pertumbuhan smartphone dan pengguna internet menjadi peluang bagi tumbuhnya fintech (financial technology) nasional. Total nilai investasi fintech (disclosed) di Indonesia pada 2017 diperkirakan mencapai US$ 176,75 juta atau sekitar Rp

Terdaftar Di OJK, Danamart Fokus Garap Pasar UMKM

Perusahaan financial technology (fintech) pinjam-meminjam PT Dana Aguna Nusantara atau Danamart baru saja berstatus terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada 28 November 2018 lalu. Danamart ingin fokus menggarap pasar Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM). CEO dan Co-Founder Danamart Patrick Gunadi menyampaikan, perusahaannya siap menawarkan beberapa produk kepada peminjam UMKM. Produk tersebut di antaranya adalah pembayaran tagihan (invoice financing)

Sosial Media

Berizin dan Diawasi

Subscribe

Subscription Form

© Copyright by danamart.id