Inflasi secara ilmu ekonomi diartikan sebagai berkembangnya suatu negara. Inflasi secara umum diartikan sebagai naiknya harga barang terutama barang kebutuhan pangan seperti beras, telur, daging, bawang, cabai, dan lainnya.
Terdapat dua tipe Inflasi yang dikenal yakni Inflasi karena permintaan, dan Inflasi karena biaya. Inflasi karena permintaan merupakan Inflasi yang sehat dikarenakan naiknya harga dikarenakan naiknya permintaan sebagai akibat dari naiknya daya beli masyarakat. Sedangkan Inflasi karena biaya adalah Inflasi yang tidak sehat dikarenakan harga barang mengalami kenaikan sebagai akibat dari naiknya bahan baku mentah dan kegiatan produksi yang tidak efisien.
Indonesia pernah mengalami Inflasi sebagai akibat dari naiknya bahan baku produksi pada tahun 1955, 1998, dan tahun 2008. Karena tingginya Inflasi saat itu maka dinamakan Hyper Inflasi. Hyper Inflasi adalah Inflasi yang berlebihan dengan tolak ukurnya Inflasi mengalami kenaikan diatas 100% dari rata-rata Inflasi pada tahun berjalan. Hyper Inflasi yang terjadi di Indonesia banyak. Hal ini dikarenakan pertumbuhan di Indonesia masih sangat tergantung kepada sumber daya alam dan infrastruktur yang tidak mendukung kegiatan produksi.
Setelah krisis kredit properti yang dialami dunia pada tahun 2008, maka negara maju yang lalu diikuti oleh negara berkembang melalui Bank Sentralnya masing-masing berusaha meningkatkan pertumbuhan melalui menaikkan Inflasi. Tindakan paling nyata yang dilakukan para Bank Sentral untuk menaikkan inflasi adalah dengan mencetak mata uangnya melebihi dari kuota umumnya, kegiatan ini dinamakan Quantitative Easing atau kerennya disebut QE, dengan pengertian umumnya adalah ekspor Inflasi.
Berbeda dari negara maju maupun negara berkembang lainnya maka Indonesia dalam usahanya untuk menaikkan Inflasi dengan cepat adalah dengan memotong suku bunga acuannya secara berkala sejak awal tahun 2016 sampai dengan pertengahan tahun 2017 kemarin.
Jadi tinggi ataupun rendahnya Inflasi tersebut dapat berakibat baik ataupun buruk bagi perekenomian suatu negara, semua itu tinggal tergantung bagaimana Pemerintah dan Bank Sentral suatu negara berhasil mengelola Inflasi tersebut sehingga dapat meningkatkan pertumbuhan negara tersebut.
June 2018
@dAryo