Ada tiga alasan mengapa industri digital bisa mendukung pertumbuhan ekonomi Indonesia, seperti yang dikatakan oleh JP Morgan, yaitu:
1. Pasar yang Luas
Pertama, Indonesia memiliki populasi pengguna internet yang besar, yaitu sekitar 170 juta orang dari sekitar 270 juta penduduk. Ini menciptakan peluang besar bagi perusahaan digital untuk menyasar konsumen Indonesia dan mengembangkan produk dan layanan yang relevan bagi mereka.
2. Terbukti Mengatasi Rintangan Mobilitas
Dengan hadirnya teknologi e-commerce, sebuah bisnis bisa tetap menghasilkan pendapatan tanpa batasan jam. Terbukti, pada masa pandemi di mana jam operasional bisnis dibatasi oleh PSBB, 80% toko online tetap dapat membuka dan menjalankan bisnisnya. Penyebabnya, walaupun toko online memiliki keterbatasan jam operasional sebagai kantor, setidaknya konsumen dapat melihat, memilih, bahkan melakukan pembelian barang kapanpun melalui aplikasi online. Hal ini tentu berbeda dari toko offline yang perlu membuka pintu tokonya terlebih dahulu agar konsumen bisa melihat, memilih, dan membeli barang. Hal ini tentu juga memberikan peluang yang lebih luas bagi bisnis untuk meningkatkan pendapatan, yang nantinya juga berkontribusi dalam pendapatan negara (PDB).
Selain itu, mengingat kondisi wilayah Indonesia sebagai negara kepulauan yang banyak dipisahkan oleh laut, toko online memudahkan perluasan bisnis tanpa perlu menghabiskan waktu dan banyak biaya untuk bepergian dari satu daerah ke daerah lain.
3. Tingginya Pertumbuhan Pengguna Media Sosial
Jumlah pengguna media sosial di Indonesia mencapai 180 juta jiwa atau sekitar 65% dari total populasi, menurut laporan Hootsuite dan We Are Social. Pertumbuhan ini memberi peluang besar bagi perusahaan untuk memanfaatkan media sosial sebagai alat pemasaran dan menjalin koneksi dengan konsumen.
Berikut adalah mengapa sektor digital bisa menggerakkan pertumbuhan perekonomian Indonesia untuk tahun-tahun ke depan. Yuk, saatnya mulai maksimalkan pertumbuhan bisnis kamu dengan teknologi digital!
—-
Danamart merupakan penyedia layanan urun dana berbasis ESG pertama di Indonesia yang mempertemukan Pemilik Usaha (UMKM/startup) dan Pemilik Modal (Investor) melalui penawaran efek berbasis ekuitas dan efek berbasis utang secara online dalam satu platform.
Referensi
https://blogs.worldbank.org/eastasiapacific/why-e-commerce-key-indonesias-small-businesses