Sustainable finance mengacu pada proses mempertimbangkan faktor environmental, social and governance (ESG) saat membuat keputusan investasi di sektor keuangan, yang mengarah pada investasi jangka panjang yang lebih banyak dalam kegiatan dan proyek ekonomi berkelanjutan. Pertimbangan lingkungan dapat mencakup pada aspek adaptasi perubahan iklim, serta lingkungan secara lebih luas, misalnya pelestarian keanekaragaman hayati, pencegahan polusi, dan ekonomi sirkular. Pertimbangan sosial dapat merujuk pada masalah ketidaksetaraan, hubungan kerja, investasi dalam modal manusia dan komunitas, serta masalah hak asasi manusia. Tata kelola lembaga publik dan swasta – termasuk struktur manajemen, hubungan karyawan, memainkan peran mendasar dalam memastikan penyertaan pertimbangan sosial dan lingkungan dalam proses pengambilan keputusan.
Sustainable finance seringkali dipahami sebagai keuangan untuk mendukung pertumbuhan ekonomi sekaligus mengurangi tekanan terhadap lingkungan dan memperhatikan aspek sosial dan tata kelola. Sustainable finance juga mencakup transparansi terkait risiko terkait faktor ESG yang mungkin berdampak pada sistem keuangan, dan mitigasi risiko tersebut melalui tata kelola yang tepat dari pelaku keuangan dan korporasi.
Sustainable finance memiliki peran penting dalam mewujudkan tujuan pelestarian alam yang hijau serta ramah lingkungan. Ini dilakukan dengan menyalurkan investasi swasta ke dalam transisi ke ekonomi yang netral iklim, tahan iklim, hemat sumber daya dan adil, sebagai pelengkap uang publik. Sustainable finance akan membantu memastikan bahwa investasi mendukung ekonomi yang tangguh dan pemulihan berkelanjutan dari dampak pandemi COVID-19.
Negara Indonesia adalah salah satu negara yang sangat mendukung transisi ke ekonomi rendah karbon, lebih hemat sumber daya dan berkelanjutan dan telah berada di garis depan dalam upaya membangun sistem keuangan yang mendukung pertumbuhan sustainable finance.
Ini akan menciptakan lingkungan yang tepat untuk memfasilitasi dan merangsang investasi publik dan swasta yang diperlukan untuk transisi ke ekonomi yang netral iklim, hijau, kompetitif, dan inklusif.