Diet menjadi solusi bagi seseorang yang ingin menurunkan berat badan untuk mendapatkan tubuh yang lebih sehat. Namun bagi mereka yang ingin memiliki finansial yang sehat, Diet keuangan atau diet finansial menjadi salah satu solusinya.
Seperti diet tubuh, diet keuangan juga perlu dilakukan agar keuangan lebih sehat dan tidak menjadi kanker (kantong kering). Diet keuangan merupakan pembatasan keuangan agar tak merusak cashflow yang dapat membuat dompet bolong. Namun bagaimana cara melakukan diet keuangan secara maksimal?
1. Memulai dengan Komitmen
Saat ingin melakukan diet tubuh, seseorang harus memiliki komitmen agar mendapatkan hasil yang maksimal. Sama seperti diet tubuh, untuk melakukan diet keuangan atau diet finansial, seseorang harus memiliki komitmen untuk bisa menerapkan cara-cara agar dapat menghasilkan keuangan yang sehat.
2. Gunakan metode 50/30/20
Ada banyak metode keuangan yang bisa diterapkan untuk menghemat pengeluaran, salah satunya dengan metode 50/30/20. Metode ini memisahkan gajimu untuk kebutuhan utama dan keperluan lainnya. Caranya, 50% dari gajimu disisihkan untuk mencukupi kebutuhan utama, Untuk 30% selanjutnya dapat diberikan untuk dana konsumtif seperti biaya makan, jajan, jalan-jalan, maupun membeli kebutuhan baru, dan 20% terakhir bisa dialokasikan ke tabungan atau untuk berinvestasi.
3. Mencatat anggaran pengeluaran
Setelah mendapatkan metode keuangan yang tepat, tahapan selanjutnya adalah mengetahui uang masuk dan uang keluar dengan mencatat anggaran. Pertama kalinya melakukan diet tubuh, tentunya harus seseorang harus menentukan target dan mencatat kalori makanan. Dalam diet keuangan tentunya harus mencatat semua anggaran, mulai dari anggaran untuk kehidupan sehari-hari, transportasi, maupun untuk anggaran belanja. Namun untuk anggaran belanja ada baiknya dicatat perminggu. Hal ini akan memudahkan untuk menentukan bahan makanan yang akan dibeli untuk kebutuhan satu minggu.
4. Mencicil hutang
Utang merupakan salah satu masalah finansial yang akan menjadi masalah besar jika tidak diselesaikan dengan baik. Setelah mencatat anggaran selama sebulan, pastikan anggaran untuk mencicil utang juga disertakan agar cepat lunas. Pastikan juga tidak akan membuka hutang baru jika tidak ada keperluan penting atau mendesak.
5. Mengurangi pengeluaran
Ketika komitmen telah ditanamkan, anggaran telah dicatat, saatnya meminimalisir pengeluaran konsumtif di luar anggaran yang disediakan. Usahakan untuk mengurangi jajan makanan yang sebenarnya bisa diganti dengan membawa makanan dari rumah atau jajan barang yang tidak terlalu dibutuhkan yang sebenarnya bisa dibeli dengan harga murah atau sale saat akhir tahun. Tahan guys!
6. Alokasikan sedikit uang untuk perkembangan diri.
Ini penting banget, loh! Diet keuangan bukan melulu mengurangi pengeluaran semaksimal mungkin. Ini bisa bikin kamu sakit dan tidak bahagia. Sama seperti diet tubuh, cheating day itu perlu banget sesekali (ingat, sesekali!) untuk membahagiakan diri. Kita masih memiliki 30% untuk dana konsumtif, namun bukan hanya untuk jajan atau jalan-jalan, ya!
Dana 30% ini bisa dimanfaatkan mengembangkan kualitas diri kamu. Misalnya dengan mengikuti pelatihan, webinar, ataupun untuk mengambil kursus. Selain itu, bisa juga dimanfaat untuk brain-picking, yakni dengan mengajak makan siang seseorang yang memiliki pengalaman atau ilmu yang lebih banyak dari kita, sehingga, bukan hanya jajan yang kita dapatkan, namun ilmu dari mereka juga yang bisa kita manfaatkan.
7. Menabung atau berinvestasi.
Langkah terakhir dari diet keuangan adalah jangan lupa untuk menabung atau menginvestasikan uangmu. Instrumen investasi bisa dipilih sesuai dengan kemampuan, misalnya investasi properti, investasi emas, saham, reksadana, maupun menjadi pendana (lender) di P2P Lending.
Namun sebelum berinvestasi ada baiknya memahami dan mempelajarinya lebih dahulu agar tidak salah langkah dan terjebak ke dalam investasi ilegal. Banyak cara untuk belajar berinvestasi melalui browsing, seminar, maupun melalui youtube. Namun pastikan bahwa platform yang kalian pilih legal dan telah terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan (OJK), seperti Pegadaian untuk berinvestasi emas, Bibit untuk berinvestasi di Reksadana, ataupun Danamart untuk berinvestasi di fintech P2P lending.
Klik di sini untuk mengetahui cara menjadi pendana di Danamart.